Rabu, 23 Januari 2013

Pentingnya Pendidikan Berkarakter



 Pendidikan ber-karakter, ini yang mungkin kadang sering terdengar oleh kita. Walaupun sepintas, inilah yang sering menjadi bahan perbincangan. Pendidikan karakter atau sering disebut pendidikan berkarakter  sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi juga dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan kini,  peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga orang  dewasa. Hal ini mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.
Bayangkan apa persaingan yang muncul dimasa yang akan datang? Pertanyaan besar yang tak akan bisa dijawab oleh siapapun. Istilahnya orang tua sekarang berkata “ Sekarang saja sudah seperti ini tantangannya, bagaimana jaman anak cucu saya nanti ya, bisa survive ga ya mereka??” dengan nada lirih dan penuh tanda tanya. Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia dan itulah jawaban pastinya. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang tentunya membutuhkan “good character”.
Character Building atau Pembangunan Karakter di bentuk sebenarnya sejak dahulu. Nilai-nilai agama menjadi faktor paling dominan terciptanya seorang anak yang memiliki akhlaqul karimah. Lihatlah jaman dahulu, bagaimana gambaran orang-orang dulu yang jauh dari gambaran tantangan zaman karena tertib dengan ajaran agama yang kuat dirumah-rumah mereka. Hal ini yang mulai luntur dan pudar di masa ini, sehingga Pemerintah berupaya memasukkannya kedalam kurikulum pendidikan. Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.
Nah mari sama-sama kita tengok Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan mereka yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?
Inilah jawabannya, Karakter merupakan nilai-nilai luhur perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bagi Indonesia sekarang ini, Pendidikan ber-karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?
Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)
Mendidik tentu bukanlah hal mudah. Sebaik apapun orang berbuat, pasti ada tantangannya. Nah, untuk zaman ini dan kedepan tuntutan kemerosotan moral yang perlu kita benahi. Dengan penerapan nilai luhur dan agamis dalam pendidikan karakter ini kita masukkan ke dalam lingkungan keluarga dan sekolah diharapkan dapat membantu mewujudkan akhlaq yang mulia....Amin Ya robbal alamin

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More